SEXTAN
Sextan Merupakan salah satu alat navigasi di kapal
yang gunanya untuk menentukan sudut antara kapal dengan benda-benda lain di
luar kapal baik benda-benda didarat maupun dengan
benda-benda angkasa ( misalnya matahari, bulan, bintang, dsb ).
Cara Pengoperasian :
1. Ambil sextan dari kotak penyimpanan dengan menggunakan
tangan kiri pada bagian pangkalnya lalu pindahkan ke tangan kanan (pegang pada
bagian handle / pegangannya).
2. Atur alhidade dan nonius pada kedudukan 0 (nol), sisihkan
kaca berwarna yang tidak perlu.
3. Cari nilai koreksi index benda yang akan diukur dengan cara
memutar nonius dan dicatat.
4. Ukur
sudut benda yang akan kita ukur dengan mengatur alhidade sedemikian rupa.
5. Putar sekrup halus sehingga bayangan benda menjadi satu
dengan benda lain. Atau dalam pengukuran
secara vertikal atur bayangan benda angkasa tepat menyinggung cakrawala /
horizon.
a. Pada pengukuran
matahari yang disinggungkan pada cakrawala adalah tepi bawah / tepi atas.
b. Pada pengukuran
bulan yang disinggungkan dengan cakrawala adalah tepi atas.
c. Pada pengukuran
bintang dan planet, yang disinggungkan pada cakrawala/horizon adalah titik
pusatnya.
6. Catat
hasil pengukurannya dan pada saat pengukuran benda angkasa catat pula waktu
saat benda angkasa tersebut menyinggung cakrawala.
7. Catat
juga hal-hal lain yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Waktu dan tanggal pembaringan.
b. Posisi
duga kapal.
c. Haluan kapal.
d.
Tinggi mata.
Perawatan Sextan
1. Sextan harus dijaga benar-benar jangan sampai jatuh. Atau
mendapat getaran yang berlebihan.
2. Bila sextan telah digunakan bersihkan dengan lap dan
simpan kembali ke dalam kotaknya dengan baik dan kunci rapat, serta jauhkan
dari suhu tinggi (mis. sinar matahari langsung) dan jauhkan juga dari uap air.
3. Sewaktu mengeluarkan sextan dari dalam kotak, yang harus
dipegang pada kerangkanya atau pegangannya (handle) dan jangan sekali-kali
memegang pada bagian busur, alhidade atau teropongnya.
4. Secara periodik bagian-bagian yang bergerak harus diberi
minyak pelumas.
5. Lem bidang busur jangan dibuat mengkilap.
6.
Apabila sextan disimpan dalam jangka waktu yang panjang hendaknya busur dan
poros berulir dilapisi dengan vaselin.
Prinsip Kerja Sextan
1. Sudut datang sama
dengan sudut pantulan, maksudnya cahaya yang datang akan dipantulkan dengan
sudut yang sama pada cermin datar.
2. Sudut antara
cahaya datang dengan sudut pantulan terakhir adalah sama dengan dua kali sudut
yang ada diantara kedua cermin, hal ini terjadi bila cahaya dipantulkan dua kali
pada bidang datar yang sama oleh dua buah cermin.
Perhitungan Ketinggian Benda LangitUntuk memperoleh hasil pengukuran tinggi
benda langit dalam menghitung posisi pengamat harus dilakukan pengkoreksian
supaya untuk memperoleh sudut ketinggian yang sesungguhnya.Terdapat beberapa
hasil pengukuran tinggi benda langit diatas visible horizon yaitu :
1. Observer Visible
Horizon, merupakan cakrawala yang terlihat dari mata pengamat dilaut dimana
seorang pengamat berada pada ketinggian mata 30 kaki diatas permukaan laut yang
memiliki jarak 6.5 mil.
2. Sensible Horizon,
Dimana ketinggian mata pengamat dan tegak lurus terhadap garis maya vertikal
pengamat.
3. Rational Horizon,
merupakan bidang paralel dengan sensible horizon dan tegak lurus terhadap garis
maya yang ditarik dari pusat bumi menuju posisi pengamat.
4. Dip, sudut yang
dibentuk antara visible horizon dengan sensible horizon. Dip mempunyai besaran
yang merupakan penyesuaian pada posisi ketinggian mata dari permukaan air laut.
5. Sextant Altitude ,
adalah ketinggian suatu benda angkasa yang diukur dengan sextant oleh pengamat,
besar sudutnya dibentuk antara visible horizon dengan benda angkasa
6. Observed Altitude,
Sextant Altitude yang telah dilakukan pengkoreksian terhadap kemungkinan adanya
index error
Pada saat melakukan pengukuran ada kemungkinan kesalahan utama yang terjadi
dalam pada sextant, tetapi hal itu dapat dikoreksi. Kesalahan yang sering
terjadi pada sextant yaitu :
1. Side Error,
merupakan kesalahan yang disebabkan oleh ”horizon glass” tidak benar-benar
tegak lurus dengan bidang datar sextant tersebut. Bila posisi ”horizon glass”
tegak lurus , maka obyek dan refleksinya akan berada pada satu garis lurus.
Untuk mendeteksinya maka posisikan lengan ayun pada titik 0 dan pegang sextant
secara miring, selain juga cara lain mendeteksi kesalahan tersebut adalah
dengan memutar tuas micrometer secara maju mundurdisekitar angka 0 derajat
sambil melihat pada benda angkasa.
2. Perpendicularity,
kesalahan ini terjadi pada bagian ”index glass/mirror” tidak benar-benar tegak
lurus dengan bidang datar sextant tersebut. Kesalahan ini dapat dikoreksi
dengan memutar ”sekrup pengatur” yang berada di belakang ”index glass” sampai
busur tersebut nampak segaris dengan refleksinya sendiri. Untuk mendeteksinya
lakukan tes dengan cara memegang sextant secara horizontal sejauh lengan kita
dengan busur pada sisi jauh, kemudian geser letak lengan ayunannya sejauh
kurang lebih 35 derajat, apabila pada index glass sudut yang dibentuknya kecil
maka keselahan tersebut adalah perpendicularity.
3. Error of
parallelism, disebabkan karena posisi index glass dan horizon glass tidak
parallel satu dengan lainnya pada saat posisi lengan ayun berada di angka 0
derajat. Cara mendeteksinya yaitu dengan cara meletakan lengan ayunan pada
sudut 0 derajat, memegang sextant dengan posisi vertikal dan mengamati
cakrawala. Untuk melakukan koreksi pada parallelism gunakan sekrup yang
terletak paling dekat dengan bidang kerangfka sextant. Apabila horizon nyata
dan refleksinya tidak berada ada dalam satu garis maka untuk melakukan
pengaturan selanjutnya adalah dengan cara menggunakan sekrup kemudian lakukan
pengaturan yang berada dibalik horizon glass.
Perawatan Sextan
1. Sextan harus dijaga benar-benar jangan sampai jatuh. Atau
mendapat getaran yang berlebihan.
2. Bila sextan telah digunakan bersihkan dengan lap dan
simpan kembali ke dalam kotaknya dengan baik dan kunci rapat, serta jauhkan
dari suhu tinggi (mis. sinar matahari langsung) dan jauhkan juga dari uap air.
3. Sewaktu mengeluarkan sextan dari dalam kotak, yang harus
dipegang pada kerangkanya atau pegangannya (handle) dan jangan sekali-kali
memegang pada bagian busur, alhidade atau teropongnya.
4. Secara periodik bagian-bagian yang bergerak harus diberi
minyak pelumas.
5. Lem bidang busur jangan dibuat mengkilap.
6.
Apabila sextan disimpan dalam jangka waktu yang panjang hendaknya busur dan
poros berulir dilapisi dengan vaselin.
Casino Junket - The Latest Slot Machines - JamBase
BalasHapusJamBase Slot 광주 출장마사지 Machine 부산광역 출장안마 순천 출장마사지 보령 출장샵 . ............................................................................................... 부천 출장안마